Senin, 22 Oktober 2018

Mengenang Perjuangan Rakyat (Agresi Militer Belanda 1)

Dari Wikipedia :

"Operatie Product" (bahasa Indonesia: Operasi Produk) atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi Produk merupakan istilah yang dibuat oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook yang menegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947 tidak berlaku lagi.[1] Operasi militer ini merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati.

Itu terjadi setelah negara kita merdeka tanggal 17 Agustus 1945, para penjajah itu tetap mau berusaha untuk menguasai kita kembali

Kita memiliki 500.000 tentara dengan senjata api/senapan seadanya,kebanyakan rampasan dari tentara Jepang, dan tentara Belanda berjumlah 200.000 memiliki senjata api/senapan yang canggih/modern, tank, dan pesawat tempur 


Kita mengalami kekalahan dengan 150.000 orang tewas, sedang mereka hanya 6.200 orang saja!

Maka darisitu untuk menyelamatkan negara kita, pemerintah mengirimkan perwakilan orang ke PBB untuk menyelesaikan perang tersebut, butuh waktu beberapa lama untuk itu, 

Pada 17 Agustus 1947 Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda menerima Resolusi Dewan Keamanan untuk melakukan gencatan senjata, dan pada 25 Agustus 1947 Dewan Keamanan membentuk suatu komite yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda. Komite ini awalnya hanyalah sebagai Committee of Good Offices for Indonesia (Komite Jasa Baik Untuk Indonesia), dan lebih dikenal sebagai Komisi Tiga Negara (KTN), karena beranggotakan tiga negara, yaitu Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda dan Amerika Serikat sebagai pihak yang netral. Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia diwakili oleh Paul van Zeeland dan Amerika Serikat menunjuk Dr. Frank Graham.

Berikut adalah cuplikan film/rekaman dari peperangan tersebut :


https://www.youtube.com/watch?v=Ae8Fn6ecEr4

Semoga peristiwa ini mengingatkan kita untuk terus memberikan yang terbaik bagi Nusantara dengan bekerja keras dan cerdas agar negara kita tetap bertahan dari ancaman dan serangan kekuatan asing dan barat